
Pekon Tambahrejo Barat
Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu - 18
Administrator | 05 Oktober 2020 | 197 Kali Dibaca

Artikel
Administrator
05 Oktober 2020
197 Kali Dibaca
Covid - 19 merupakan Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.
Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Tingkat Kematian Akibat COVID-19
Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 2 Oktober 2020 adalah 291.182 orang dengan jumlah kematian 10.856 orang.
Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 3,7%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan.
Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:
- 0–5 tahun: 1,19%
- 6–18 tahun: 0,49%
- 19–30 tahun: 0,59%
- 31–45 tahun: 1,61%
- 46–59 tahun: 6,1%
- >60 tahun: 14,49%
Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,8% berusia 0–5 tahun, 1% berusia 6–18 tahun, 3,9% berusia 19–30 tahun, 13,4% berusia 31–45 tahun, 39,3% berusia 46–59 tahun, dan 41,6% berusia 60 tahun ke atas.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 58,7% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 41,3% sisanya adalah perempuan.
Penyebab COVID-19
COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.
COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
- Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 bersin atau batuk
- Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19
- Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan masker
CDC dan WHO menyatakan COVID-19 juga bisa menular melalui aerosol (partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya terjadi dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui nebulizer.
Faktor Risiko COVID-19
COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila menyerang orang lanjut usia, ibu hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti penderita kanker.
Karena mudah menular, penyakit ini juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).
Gejala COVID-19
Gejala awal infeksi COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus COVID-19.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu:
- Demam (suhu tubuh di atas 38°C)
- Batuk kering
- Sesak napas
Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi COVID-19, yaitu:
- Mudah lelah
- Nyeri otot
- Nyeri dada
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Diare
- Pilek atau hidung tersumbat
- Menggigil
- Bersin-bersin
- Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
Gejala COVID-19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Sebagian pasien COVID-19 pun ada yang mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
Untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR di sekitar rumah Anda, klik di sini.
Pada beberapa penderita, COVID-19 dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui pemeriksaan RT-PCR namun tidak mengalami gejala disebut sebagai kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa menularkan COVID-19 ke orang lain.
Pada bulan juli 2020, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengganti istilah operasional lama pada COVID-19, seperti ODP, PDP, OTG menjadi istilah baru, yakni suspek, probable, dan konfirmasi.
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi COVID-19 seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika dalam 2 minggu terakhir Anda berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau kontak dengan penderita COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mencurigai diri Anda terpapar COVID-19 tapi tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit. Cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Bila muncul gejala baru, tanyakan kepada dokter melalui telepon atau aplikasi kesehatan online, misalnya ALODOKTER, mengenai tindakan apa yang perlu Anda lakukan dan obat apa yang perlu Anda konsumsi.
Bila gejala yang Anda alami memberat atau Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dokter melalui aplikasi ALODOKTER agar bisa diarahkan ke dokter terdekat yang dapat membantu Anda.
dengan Hal diatas Pekon tambahrejo Barat mencegah terjadi nya wabah virus Covid - 19 tersebut dengan berbagai cara pencegahan yaitu diantaranya dengan melakukan penyemprotan, dan pengendalian warga yang datang atau masuk di pekon tambahrejo barat
Komentar Facebook
Statistik Desa

Populasi
1117

Populasi
1085

Populasi
-

Populasi
-

Populasi
2202
1117
LAKI-LAKI
1085
PEREMPUAN
-
JUMLAH
-
BELUM MENGISI
2202
TOTAL
Aparatur Pekon

Kepala Pekon
CATUR BUDI PRAMONO,S.PD

Sekretaris Pekon
FAJAR SETIADI

Kasi Kesra
RESTU ARINDRO WURY

Kasi Pelayanan
ARINI SETIOWATI, S.KOM

Kaur TU dan Umum
SEPTI MARTININGSIH

Kaur Keuangan
DEWI WAHYUNINGTIAS, S.Pd

Kadus I
YULI ELVIANTO

Kadus II
WIDIYANTO

Kadus III
ADI NUGROHO

Operator 1
ALPIN HANDI WIANTO

Kasi Pemerintahan
BENI SAPUTRO

Kaur Perencanaan
DEPI HERMAWAN



Pekon Tambahrejo Barat
Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, 18
Hubungi Perangkat Pekon untuk mendapatkan PIN
Masuk
Jam Kerja
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 08:00:00 | 16:00:00 |
Selasa | 08:00:00 | 14:00:00 |
Rabu | 08:00:00 | 14:00:00 |
Kamis | 08:00:00 | 14:00:00 |
Jumat | 08:00:00 | 11:40:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |
Menu Kategori
Agenda

Belum ada agenda terdata
Komentar
Statistik Pengunjung
Hari ini | : | 82 |
Kemarin | : | 251 |
Total | : | 118,966 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.155 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar